Kamis, 28 November 2013

gerbong kereta ekonomi yang hilang di makan jaman


Pendahuluan

Tujuan wawancara ini iyalah, menginterview “korban sosial” dari tema Penghilangan Gerbong Kereta Ekonomi yang pada dasarnya di gunakan semua kalangan bawah hingga menengah. Kalanga bawah yang hilang akan suaranya dalam hal ini akan kita ceritakan.

Tujuan

pada dasarnya pengguna kereta ialah pegawai dan para pedagang,selain dari itu ilah para mahasiswa dan pelajar.seperti yang kita ketahui dulu kereta yang kita gunakan berharga sangat murah Rp.500tetapi tanpa fasilitas yang kurang memadai.berbeda dengan sekarang yang harganya sedikit mahal Rp.2000 untuk 3 stasiun pertama dan penambahan Rp,500 seterusnya per stsiun. dengan fasilitas sangat memadai seperti: pintu yang tertutup,tak ada lagi penumpang gelap,ber ac ,adanya gerbong khusus wanita di bagian awal dan akhir kereta.sangat berbeda jauh dari yang dulu. namun efekburuknya tentunya.banyak pedagang kecil yang dulunya pulang pergi tempat dagang mereka.kini kelabakan karna tak bisa menutupi ongkos pulang pergi naik KRL(kereta listrik)


Kesimpulannya

Bahwasannya selalu ada nilai negatif dan positiv akan suatau hal:
-negativnya:
 banyak pedagang seperti asongan,pengamen yang tidak bisa lagi menggunakan fasilitas ini karna harga tiket yang berkisaran Rp.2000,- untuk 3 stasiun pertama.dan penambahan Rp.500,- untuk setiap stasiun berikutnya ditambah uag jaminan kartu yang seharga Rp.5000.- setiap kali pembelian kartu sekali pakai.



-positifnya:
 selain fasilitas yang lebih memadai,kenyamanan pula di rasakan .Dalam hal kapasitas orang per gerbong kereta tidak melebihi 80 orang.Tidak adanya lagi penumpang gelap yang duduk di atas gerbong.Tertutupnya pintu gerbong saat jalan.Danya fasilitas AC .Adanya juga penjaga di setiap gerbong untuk kenyamanan para pengguna kereta listrik ini.